Bbri Hari Ini Turun
Kalkulator Saham PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk
Tunggu dulu selama 4 detik.
Potensi Dividend Yied BBRI
Seiring penurunan harga saham, potensi imbal hasil dividen (dividend yield) BBRI bakal melesat, Riset Syailendra Capital (11/11) menyebutkan potensi dividend yield BBRI bisa menembus di atas 7%. Prediksi itu menggunakan perhitungan rasio pembayaran dividen (POR) 80% (sama dengan 2023), maka dividen per saham BBRI mencapai Rp316. Nilai ini mengindikasikan imbal hasil dividen 7,1% dengan asumsi harga saham BBRI di Rp4.430. Dengan dvidend yield sebesar itu, maka saham BBRI sulit untuk diabaikan.
Selain itu, peluang dividend yield melesat dan berpeluang menjadi yang tertinggi dibandingkan realisasi historisnya. Menurut data investing.com, secara historis imbal hasil dividen saham BBRI mencapai 4.98% saat pembagian dividen final pada 14 Maret lalu. Saat itu bank yang berfokus di pembiayaan segmen usaha mikro, kecil dan menengah itu menggelontorkan dividen Rp235 pada 28 Maret. Meski begitu, realisasi dividend yield BBRI tertinggi saat pembagian dividen final pada 24 Maret 2023 yang mencapai 5,88%.
Historis Imbal Hasil Dividen BBRI
Sumber : investing.com
Syailendra Capital mencatat beberapa hal penting ihwal prospek kinerja BBRI. Pertama, arah kebijakan pemerintahan baru untuk memperbaiki dan memperkuat daya beli masyarakat bawah dan berpotensi semakin masif ke depannya. Hal ini bisa menjadi booster bagi segmen mikro yang juga menjadi market share utama BBRI dalam penyaluran kreditnya dengan porsi 46,4% pada periode Januari-September 2024.
Jika hal ini terealisasi, maka kekhawatiran investor atas risiko memburuknya kualitas aset BBRI akan berkurang dan rasio kredit macet (NPL) bisa ditekan. Pada periode 9 bulan pertama di 2024, rasio kredit macet BBRI di 2,9%, jauh lebih baik dari periode yang sama tahun lalu 3,07%.
Kedua, valuasi saham BBRI per 7 November diperdagangkan di valuasi rasio harga saham dibandingkan laba (PER) 11,2x, dari rata-rata 5 tahun di 17x. Bahkan valuasi saham BBRI saat ini dinilai sudah menyamai saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) di 10,3x. Menurut riset Syailendra Capital, kondisi ini menandakan status premium di saham BBRI sudah hilang, sehingga lebih masuk akal dan risiko investasi lebih minim.
Meski begitu, investor bisa mengantisipasi beberapa risiko di saham BBRI. Di antaranya soal perombakan manajemen BBRI jika berganti, maka salah satu hal yang wajib diantisipasi investor adalah potensi kenaikan biaya kredit (cost of credit/CoC) guna membuat kualitas aset tampak lebih sehat. Hal ini bisa mengakibatkan laba bersih BBRI turun jangka pendek. Namun pasar dinilai sudah priced in terhadap potensi risiko ini.
Kemudian, risiko selanjutnya adalah efek dari kebijakan pemerintah baru yang sifatnya pro-growth dan melibatkan berbagai BUMN khususnya BBRI yang sangat erat dengan segmen mikro wajib diamati investor. Di antaranya kewajiban tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), penghapusan utang dan lainnya.
Dalam riset terpisah, Ciptadana Sekuritas Asia memprediksi imbal hasil dividen BBRI pada 2025 bisa menembus 7,5%. Prediksi itu mempertimbangkan rasio PER BBRI di 2024 dan 2025 yang diramal mencapai 11,4x dan 10x dengan proyeksi EV/EBITDA 2024 dan 2025 masing-masing 2,2 dan 2,1, serta ROE 21,3%.
Sumber : Ciptadana Sekuritas
EV to EBITDA adalah singkatan dari enterprise value to EBITDA (earning earning before interest tax, depreciation, and amortization) yakni rasio valuasi yang digunakan untuk menilai mahal murahnya suatu perusahaan berdasarkan kemampuannya menghasilkan laba usaha atau kas operasi. Rasio EV/EBITDA yang kecil mengindikasikan perusahaan masih murah di harga saham saat ini. Adapun return on equity (ROE) adalah imbal hasil yang dicetak perusahaan untuk pemegang saham. ROE ditentukan oleh kemampuan perusahaan menghasilkan profitabilitas atau margin keuntungan, produktivitas aset untuk menghasilkan pendapatan, serta pengelolaan penggunaan utang secara optimal oleh perusahaan.
Dari sisi kinerja, Ciptadana memprediksi BBRI bisa mencatatkan pendapatan bunga bersih (NII) Rp145,71 triliun pada tahun ini, atau naik 7,4% dibandingkan realisasi 2023. Pada 2025, NII BBRI diprediksi menembus Rp158,34 triliun. Laba bersih BBRI juga diramal menembus Rp62,7 triliun hingga akhir tahun 2024, atau naik 3,3% dari realisasi 2023. Pada 2025, Ciptadana memperkirakan laba bersih BBRI semakin melesat tembus Rp71,49 triliun.
Potensi kinerja ciamik BBRI akan didukung oleh penyaluran kredit yang diprediksi tumbuh 10,5% tahun ini dan 10,3% tahun depan. Kemudin rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) BBRI diperkirakan mencapai 87,2% tahun ini dan 86,8% tahun depan. Margin bunga bersih (NIM) juga diramal stabil di level 8,5% pada 2024 dan 2025, serta rasio kredit bermasalah (NPL) juga diprediksi stabil di 2,9% pada 2024 dan 3% di 2025. Rasio NPL itu diprediksi membaik dibandingkan realisasi 2023 yang mencapai 3.1%.
Sumber : Ciptadana Sekuritas
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level tertinggi 7.529,70 dan level terendah 7.415,80 pada perdagangan Senin, 4 November 2024.
Saham Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) terpantau mengalami tekanan jual dari investor asing. Saham BBRI dilego dengan nilai signifikan, menjadikannya salah satu emiten yang paling banyak dijual selama periode 23-27 September 2024.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memerah meski investor asing membeli saham pada Senin, 9 September 2024.
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level tertinggi 7.748,32 dan level terendah 7.695,12.
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali sentuh rekor tertinggi baru dengan naik 0,5 persen ke posisi 7.721 pada Jumat, 6 September 2024.
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level tertinggi 7.754,04 dan level terendah 7.683,70 pada perdagangan Jumat, 6 September 2024.
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level tertinggi 7.715,75 dan level terendah 7.627,60 pada perdagangan Kamis, 29 Agustus 2024.
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level tertinggi 7.715 dan level terendah 7.655 pada sesi pertama perdagangan Kamis, 29 Agustus 2024.
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level tertinggi 7.672,28 dan level terendah 7.581,04 pada perdagangan Rabu, 28 Agustus 2024.
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level tertinggi 7.619,90 dan level terendah 7.558,23 pada perdagangan Senin, 26 Agustus 2024.
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan di tengah Bank Indonesia pertahankan suku bunga acuan 6,25 persen.
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,86 persen ke posisi 7.256,99 pada Jumat, 9 Agustus 2024.
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyentuh level tertinggi 7.267,42 dan level terendah 7.219,92 pada perdagangan Jumat, 9 Agustus 2024.
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 1,16 persen ke posisi 7.212,13 pada penutupan perdagangan Rabu, 7 Agustus 2024.
Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengikuti brusa saham Asia Pasifik yang berbalik arah menghijau, Selasa, 6 Agustus 2024.
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level tertinggi 7.325,98 dan level terendah 7.258,87 pada perdagangan Kamis, 1 Agustus 2024.
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level tertinggi 7.281,77 dan level terendah 7.259,63 pada perdagangan Kamis, 1 Agustus 2024.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI mencatat penyaluran kredit Rp 1.336,78 triliun hingga akhir kuartal II 2024.
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level tertinggi 7.321,07 dan level terendah 7.249,81 pada perdagangan Jumat, 19 Juli 2024.
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di kisaran level tertinggi 7.265,08 dan level terendah 7.207,58 pada Rabu, 17 Juli 2024.
Ada 329 saham menguat dan aksi beli saham oleh investor asing yang signifikan angkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat, 12 Juli 2024.
Copyright © 2024 - Bisnis Indonesia - 252
Bareksa.com - Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terus turun. Pada pembukaan perdagangan Selasa (12/11), saham sejuta umat itu terkoreksi 0,45% menjadi Rp4.440 pada pukul 09.22 WIB. Meski begitu jelang penutupan sesi I saham BBRI mulai bangkit dan menguat 0,67% menjadi Rp4.490 pada pukul 11.38 WIB.
Sebulan terakhir, saham BBRI turun 8,37% dan sepanjang tahun ini (YTD) atau dalam 10 bulan 11 hari, saham bank dengan laba terjumbo di Tanah Air itu turun 20,88%. BBRI jadi saham yang terbanyak dijual asing pada Senin (11/11) mencapai Rp732,32 miliar. Sepanjang tahun 2024 hingga 11 November (YTD), atau dalam periode 10 bulan 11 hari, net sell asing di saham BBRI mencapai Rp27,79 triliun di seluruh pasar.
Penurunan saham BBRI salah satunya akibat sentimen kemenangan Presiden Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat (AS) ke-47 dan kecemasan pasar atas beberapa kebijakan kontroversialnya. Sementara pengumuman stimulus jumbo China yang sebelumnya digadang bisa menggairahkan pasar, namun ternyata tampak direspons dingin oleh investor.
Lot BBRI Berapa Rupiah?
1 lot sama dengan 100 lembar saham, ini merupakan minimum pembelian saham yang diterapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Lalu jika kita ingin membeli saham Bank sebanyak 1 lot, berapa uang yang harus kita keluarkan?
Per 28 Mei 2024 (10:31) , saham Bank Rakyat Indonesia ditutup pada harga terendah Rp. 4.570, harga tertinggi Rp 4.630, dan harga terkini Rp. 4.600 per lembarnya. Dengan menggunakan harga terkini sebagai acuan, jika kita ingin membeli 1 lot, maka perhitungannya sebagai berikut.
1 x 100 x 4.600 = Rp 460.000
Dengan perhitungan yang demikian, maka untuk setiap satu lot saham BBRI bisa kamu beli dengan uang sebanyak Rp. 635,000. Jika ingin menghitung jumlah lot lainnya, kamu bisa menggunakan kalkulator diatas.
Rekap Data Saham PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Hari ini
Mohon tunggu, sedang memuat data...
Harga Per Lembar Hari ini
ListingBursa Efek Indonesia (IDX)
Tentang Bank Rakyat Indonesia
PT Bank Rakyat Indonesia merupakan salah satu perbankan BUMN yang memiliki lini usaha dibidang perbankan, dan merupakan bank terbesar untuk segmentasi UMKM. Dengan kantor pusat di Jalan Jendral Sudirman Kav. 44-46 Jakarta Pusat, Bank BRI tidak hanya fokus pada UMKM, bank yang satu ini juga terus mengembangkan layanan untuk masyarakat perkotaan.
Sebagai organisasi yang besar, hingga hari ini, Bank BRI telah menjalankan operasional dengan 8 jenjang kantor pelayanan, dimulai dari kantor pusat, kantor wilayah sebanyak 19, kantor cabang sebanyak 469, kantor cabang pembantu sebanyak 610, kantor kas sebanyak 992, BRI Unit sebanyak 5.381, Teras BRI sebanyak 2.069, sampai dengan Teras BRI Keliling sebanyak 638.
Meski saat ini Bank BRI telah menjadi salah satu Bank terbesar di Indonesia, siapa sangka, perusahaan ini sebenarnya mulai berdiri di Purwokerto pada sekitar tahun 1895.
Cikal bakal BRI dimulai ketika Raden Bei Aria Wiriatmadja membuat De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden dengan tujuan untuk melakukan pengelolaan dan penyaluran dana masjid kepada masyarakat menggunakan sistem yang sederhana.
Organisasi ini kemudian beberapa kali melakukan perubahan, yang bahkan ketika Jepang berkuasa di Indonesia, nama bank ini menjadi Syomin Ginko, baru setelah Indonesia merdeka, per februari 1946, organisasi ini oleh pemerintah Indonesia diubah menjadi Bank Rakyat Indonesia.
Layaknya bank besar lain, Bank BRI juga memiliki beberapa anak usaha dimulai dari PT Bank Syariah Indonesia, BRI Venture Investama, BRI Asuransi Indonesia, Pegadaian, BRI Manajemen Investasi, dan masih banyak lagi lainnya.
Di Bursa Efek Indonesia, saham Bank BRI termasuk salah satu perbankan blue chip, yang tidak hanya rutin membagikan dividen, namun harga sahamnya juga terus mengalami kenaikan.
Fasilitas tambahan berupa penggunaan batas portfolio maksimum saham-saham margin yang diatur oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar 3 (tiga) kali dari ekuitas (ratio kewajiban 65%) tanpa batasan waktu.
Konsekuensi Fasilitas Margin hanya apabila ratio kewajiban mencapai 75%, maka akan dilakukan forced-sell sesuai dengan ketentuan manajemen risiko IndoPremier.
Syarat dari Fasilitas Margin sesuai dengan Peraturan No. V.D.6 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep-258/BL/2008 tanggal 30 Juni 2008 :
IDXChannel - Harga emas Antam (ANTM) hari ini, Rabu (4/12/2024) turun tipis Rp1.000 alias seceng ke Rp1.513.000 per gram dari sebelumnya turun.Sama dengan buyback atau harga yang didapat jika pemilik emas ingin menjual emas batangan juga turun Rp1.000 ke Rp1.361.000.Harga emas Antam tersebut berlaku di kantor Antam Pulo Gadung, Jakarta.Sesuai dengan PMK No. 34/PMK 10/2017 pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,9 persen.Jika ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah, yaitu sebesar 0,45 persen, sertakan nomor NPWP setiap kali transaksi.Berikut rincian harga pecahan emas Antam hari ini dari laman resmi Logam Mulia:Emas 0,5 gram: Rp806.500Emas 1 gram: Rp1.513.000Emas 2 gram: Rp2.966.000Emas 3 gram: Rp4.424.000Emas 5 gram: Rp7.340.000Emas 10 gram: Rp14.625.000Emas 25 gram: Rp36.437.000Emas 50 gram: Rp72.795.000Emas 100 gram: Rp145.512.000Emas 250 gram: Rp363.515.000Emas 500 gram: Rp726.820.000Emas 1.000 gram: Rp1.453.600.000.(kunthi fahmar sandy)
Grafik Teknikal Saham BBRI
Sumber : Tim Analis Bareksa, Investing
Menurut Tim Analis Bareksa, dengan menggunakan teknik fibonacci retracement, harga saham BBRI saat ini mendekati level support terdekat di Rp4.440. Jika bisa bertahan di level ini dalam 1-2 pekan ke depan, maka saham BBRI berpotensi rebound ke area resisten 1 di Rp4.680. Namun jika saham BBRI menembus lebih rendah dari Rp4.440, maka berpeluang semakin turun menuju Rp4.130 atau level fibonacci 100%.
Dalam kondisi saat ini, investor jangka pendek bisa menerapkan strategi wait and see terlebih dahulu, atau akumulasi bertahap hingga saham BBRI bertahan di level support yang stabil. Namun bagi investor jangka menengah hingga panjang biasanya lebih mengutamakan value perusahaan dan mengharapkan keuntungan yang berasal dari dividend yield, serta target harga setahun ke depan.
Umumnya, ketika saham yang memiliki valuasi menarik dan harganya sedang turun seperti BBRI saat ini, justru bisa dijadikan momentum untuk melakukan pembelian bertahap. Alasan fundamentalnya dalam ulasan berikut.
Investasi Saham di Bareksa
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(Sigma Kinasih/Christian Halim/AM)
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini- Beli saham klik tautan ini- Beli reksadana, klik tautan ini- Beli emas, klik tautan ini- Download aplikasi Bareksa di App Store- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
Disclaimer Ciptadana Sekuritas di Sini
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
BBRI adalah kode ticker untuk saham Bank Rakyat Indonesia (Bank BRI). Harga 1 lot bbri saham hari ini berapa rupiah? Kamu bisa melakukan pengecekan secara langsung menggunakan kalkulator typograp.com dibawah ini. Masukan jumlah lot yang ingin kamu beli, dan klik menu hitung. Kalkulator akan menampilkan jumlah uang yang harus kamu keluarkan untuk membeli saham BBRI.
Berapa Keuntungan 1 Lot Saham BBRI?
Keuntungan dalam membeli saham sebenarnya ada dua, yakni dalam bentuk dividen dan Gain. Dividen merupakan bagi hasil laba perusahaan kepada pemegang saham, sedangkan gain merupakan kenaikan harga saham.
Pada tahun 2024 ini, saham BBRI akan membagikan dividen Rp. 235 per lembar. Jika kamu memiliki 1 lot, maka jumlah itu sama dengan 100 lembar saham. Dengan saham 1 lot, maka kamu akan mendapatkan dividen sebanyak:
234 x 1 x 100 = Rp. 23.500.
Jadi untuk setiap lotnya, kamu akan mendapatkan dividen Rp. 23.500.
Sedangkan untuk kenaikan harga, misal dengan harga pembelian diatas, dan kamu berhasil menjual di harga Rp. 7.000, maka keuntungan yang didapat adalah:
1 x 100 x 7000 = 700.000Rp. 700.000 - Rp Rp 460.000 = Rp. 240.000
Dengan contoh kasus diatas, maka keuntungan gain yang kita dapat adalah Rp. 240.000. Jika kamu berhasil mendapatkan dua keuntungan tersebut, maka 1 lot saham BBRI berpotensi untuk mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 263.500.