Rasio Cepat

Rasio Cepat

Cara Menilai Rasio Perputaran Piutang yang Baik

Rasio perputaran piutang adalah salah satu rasio yang dapat digunakan untuk mengukur efisiensi pengelolaan piutang perusahaan. Ini mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan piutang.

Rasio ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laba bersih perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memiliki metode yang baik untuk menilai perputaran piutang.

Berikut ini adalah beberapa cara untuk melakukannya:

Langkah 4. mengukur kecepatan pembayaran piutang

Keempat, perusahaan harus mengukur tingkat pembayaran piutang rata-rata.

Hal ini dapat dilakukan dengan menghitung jumlah total piutang yang telah dibayarkan oleh perusahaan selama periode waktu tertentu dan membagi jumlah total tersebut dengan jumlah total piutang yang telah diterima oleh perusahaan selama periode waktu tersebut.

Hasil dari perhitungan ini memberi perusahaan gambaran tentang seberapa cepat pelanggan membayar piutang.

Baca juga: Mengenal 3 Standar Audit yang Berlaku di Indonesia

Bagaimana Menginterpretasikan Rasio Perputaran Aset Tetap?

Aset tetap merupakan investasi jangka panjang, sehingga termasuk pada bagian aset tidak lancar. Selain itu aset tetap ini juga bisa rusak di mana membuat produktivitas aset tersebut menjadi menurun dari waktu ke waktu. Oleh sebab itu, perusahaan menyusutkan aset tersebut di mana untuk memanfaatkannya sebaik mungkin.

Bagi kamu seorang analis dan investor sangat penting untuk membandingkan rasio terbaru perusahaan dengan rasio sebelumnya. Selain itu, penting juga untuk menganalisis nilai rasio dari perusahaan lainnya di bidang sama untuk industri perusahaan secara keseluruhan.

Walaupun rasio perputaran aset tetap ini penting dalam industri tertentu, kamu harus menentukan apakah perusahaan yang diteliti tersebut memang berada di sektor yang sesuai dengan rasio yang akan dihitung sebelum memberikan bobot besar pada perusahaan tersebut. Dengan kata lain, kamu harus mempertimbangkan perbedaan perusahaan yang satu dengan lainnya.

Apa itu Rasio Perputaran Piutang?

Rasio perputaran piutang (accounts receivable turnover) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengumpulkan piutangnya.

Rasio ini mengukur jumlah penjualan tunai yang diterima oleh perusahaan dibandingkan dengan jumlah piutang yang dimiliki. Rasio ini menunjukkan seberapa cepat perusahaan dapat mengembalikan uang yang dipinjamkan kepada pelanggan.

Semakin tinggi rasio ini, maka semakin cepat uang dapat dikembalikan kepada pelanggan dan semakin baik kondisi likuiditas perusahaan.

Rasio ini juga berguna untuk membantu manajer mengidentifikasi masalah dalam pengumpulan piutang. Semakin rendah rasio ini, maka semakin lambat perusahaan mengembalikan uang kepada pelanggan.

Kebanyakan perusahaan mengharapkan accounts receivable turnover sebesar 8-12 kali per tahun.

Baca juga: Jurnal Piutang dalam Akuntansi: Pembahasan Lengkap dan Contohnya

Apa Yang Dimaksud Rasio Perputaran Piutang?

Pengertian rasio perputaran piutang menurut Kasmir (2012:176), yaitu perputaran piutang adalah rasio yang dipakai untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau bahkan berapa kali dana yang tertanam dalam piutang.

Secara umum bisa Anda ketahui bahwa rasio piutang termasuk ke dalam rasio aktivitas, yang dapat digunakan mengukur seberapa efektivitas perusahaan tersebut dapat menagih kreditnya tersebut menjadi kas.

Rasio piutang akan menunjukkan seberapa baik Anda mengelola piutang tersebut. Terbukti jika perusahaan tersebut memiliki nilai rasio perputaran piutangnya besar, maka bisa Anda pahami jika perusahaan tersebut baik dan cepat dalam menagih utangnya.

Jika perusahaan ingin menagih piutang yaitu bisa dengan cara menagih secara berkali-kali dalam satu periode. Dengan demikian nilai piutang pada laporan keuangan perusahaan Anda juga kecil.

Sebagai solusi tersebut, jika piutang perusahaan Anda kecil maka nilai piutang atas gagal penagihannya juga akan kecil. Sehingga dari analisis tersebut bisa Anda pahami bahwa kas perusahaan kemungkinan tidak terlalu terganggu karena uang masuk dari pelanggan tetap lancar.

Fungsi Perputaran Piutang adalah untuk mengetahui pengelolaan piutang suatu perusahaan dilihat dari tingkat perputaran piutangnya, dimana tingkat perputaran piutang merupakan periode terikatnya modal kerja dalam piutang.

Piutang sebagai unsur modal kerja dalam kondisi berputar, yaitu dari kas, proses komoditi, penjualan, piutang dan kembali ke kas. Makin cepat perputaran makin baik kondisi keuangan perusahaan.

Beritahu Jatuh Tempo Melalui Surat Resmi

Untuk mengingatkan pelanggan dengan melalui surat yang diberikan secara langsung atau email, bisa menjadi pengingat waktu kepada pelanggan bahwa tagihan tersebut akan jatuh tempo. Hal ini bertujuan supaya pihak pelanggan segera menyiapkan uang untuk melunasi utangnya.

Apa Fungsi Rasio Perputaran Piutang?

Fungsi utama dari rasio perputaran piutang adalah untuk menilai efisiensi penagihan piutang dan mengukur kemampuan perusahaan untuk memperoleh cairan dari piutangnya.

Piutang adalah sumber utama pemasukan likuid bagi perusahaan, jadi semakin cepat piutang dikumpulkan, semakin cepat perusahaan akan menghasilkan uang tunai.

Rasio ini juga berguna untuk menilai kualitas piutang dan mengidentifikasi klien yang tidak menjalankan kewajibannya. Dengan demikian, perusahaan dapat mengambil tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan penagihan piutangnya.

Selain itu, rasio perputaran piutang juga berguna bagi para investor dan kreditur. Investor menggunakannya untuk menilai kinerja perusahaan dalam mengelola piutangnya. Kreditur menggunakannya untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar kembali pinjaman yang dipinjamkan.

Rasio ini juga berguna bagi pengelola perusahaan karena memungkinkan mereka untuk mengevaluasi efisiensi penagihan piutang dan mengidentifikasi masalah yang mungkin terjadi di dalam proses penagihan piutang.

Baca juga: Analis Keuangan: Tugas, Gaji, dan Cara Berkarir di Bidang Ini

Berapa Nilai Rasio Perputaran Piutang yang Baik?

Rasio yang baik adalah rasio yang tinggi, yang menunjukkan bahwa bisnis dapat menagih dan mendapatkan pembayaran atas piutangnya dengan cepat.

Rasio perputaran piutang yang baik untuk bisnis berbeda-beda, tergantung pada industri dan kondisi keuangan.

Sebagai contoh, untuk industri ritel, perputaran piutang yang baik adalah antara 1,5 – 2,5. Ini berarti bahwa bisnis berhasil menagih dan mendapatkan pembayaran atas piutangnya dalam waktu 1,5 hingga 2,5 kali dalam setahun.

Jika rasio ini lebih rendah dari 1,5, berarti bisnis kurang efisien dalam menagih dan mendapatkan pembayaran atas piutangnya.

Untuk bisnis lain, rasio perputaran piutang yang baik bisa berbeda. Sebagai contoh, untuk bisnis manufaktur, rasio Perputaran Piutang yang baik adalah antara 3,5 hingga 5.

Ini berarti bahwa bisnis berhasil menagih dan mendapatkan pembayaran atas piutangnya dalam waktu 3,5 hingga 5 kali dalam setahun.

Ketika menilai rasio perputaran piutang, penting untuk mempertimbangkan kondisi keuangan bisnis. Jika bisnis memiliki banyak piutang yang tertunda, ini bisa berarti bahwa piutang tidak dibayar dalam jangka waktu yang cukup lama.

Dalam hal ini, bisnis harus melakukan evaluasi piutang dan mengambil tindakan untuk meningkatkan rasio dengan membuat lebih banyak pembayaran cepat.

Baca juga: Biaya Historis Adalah: Konsep, Fungsi, dan Bedanya dengan Fair Value

Langkah 5. Mengukur tingkat akumulasi piutang rata-rata

Kelima, perusahaan harus mengukur tingkat akumulasi piutang rata-rata.

Hal ini dapat dilakukan dengan menghitung jumlah total piutang yang telah diterima oleh perusahaan selama periode waktu tertentu dan membagi jumlah total tersebut dengan jumlah total piutang yang telah dikeluarkan oleh perusahaan selama periode waktu tersebut.

Hasil dari perhitungan ini memberi perusahaan gambaran tentang seberapa banyak piutang yang belum dibayar.

Baca juga: Absorption Costing Adalah: Manfaat, Komponen, Cara Hitung, dan Contohnya

Tujuan Penggunaan Rasio Perputaran Piutang

Di bawah ini merupakan tujuan perusahaan menggunakan accounts receivable turnover: